Posted by Blogger Name. Category:
aplog
Penanganan Heavy Cargo Yang dimaksud Heavy Cargo
dalam Sistem dan Prosedur ini adalahsetiap kargo yang secara fisik, volume dan beratnya memerlukan alat bantu berupa peralatan angkut berat untuk memindahkan, menaikan atau menurunkannya .
1. Pengiriman Heavy Cargo
a. Pengirim (shipper) wajib memberitahu terlebih dahulu adanya rencana pengiriman heavy cargo kepada petugas PT. Angkasa Pura Logistik untuk mempersiapkan peralatan angkut yang akan digunakan untuk memindah, menaikan dan menurunkan.
b. Petugas PT. Angkasa Pura Logistik akan melakukan pemeriksaan dokumen dan kelengkapan lain yang diperlukan serta pemeriksaan pisik dan keamanan kargo sebagaimana diatur dalam tatacara pengiriman kargo.
c. Apabila dalam pemeriksaan phisik dan keamanan kargo tidak memungkinkan heavy kargo dilakukan dengan pemeriksaan melalui mesin X-Ray, maka petugas PT. Angkasa Pura Logistik akan melakukan pemeriksaan secara fisik atau manual.
d. Apabila diperlukan fasilitas berupa peralatan angkut berat untuk memindahkan, menurunkan atau menaikan kargo maka pengirim wajib menyampaikan keperluan tersebut kepada petugas PT. Angkasa Pura Logistik;
e. Dalam kejadian sebagaimana point d seluruh biaya pelayanan menjadi tanggungjawab pengirim (shipper) sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Angkasa Pura Logistik.
f. Selama proses pemuatan ( built up) heavy cargo ke Unit Load Device (ULD) berlangsung yang dilakukan oleh petugas PT. Angkasa Pura Logistik, supervisi pemuatan atau penurunan dilakukan oleh petugas Pengangkut atau Ground Handling.
2. Penerimaan Heavy Cargo tiba
a. Pengangkut atau Ground handling wajib memberitahukan kepada petugas PT. Angkasa Pura Logistik adanya kedatangan Heavy cargo.
b. Petugas PT. Angkasa Pura Logistik akan melakukan penurunan dan pemindahan Heavy Cargo dari Unit Load device (ULD) ke tempat penempatan yang disediakan dan selama berlangsungnya penurunan supervisi dilakukan oleh petugas Pengangkut atau Ground handling
c. Penggunaan alat angkut berat untuk pelayanan Heavy cargo hanya berlaku untuk pekerjaan yang menjadi tanggungjawab PT. Angkasa Pura Logistik.
d. Apabila penerima (consignee) memerlukan layanan diluar layanan yang menjadi tanggungjawab PT. Angkasa Pura Logistik, maka kepada penerima (consignee) selaku pemakai akan dikenakan biaya penggunaan alat berat sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Angkasa Pura Logistik.
0 comments:
Post a Comment